Postingan

Masakan Sayur Sop Khas Keluargaku

Gambar
Hai teman-teman, di blog saya kali ini, saya akan membuat sayur sop makanan khas keluargaku.  #Sejarah masakan  Musim dingin di tengah dialami diEropa, sedangkan beberapa wilayah Asia diguyur hujan. cuaca yang dingin menjadikan masyarakat butuh asupan makanan yang menghangatkan salah satu andalannya tentu saja sup. Setiap negara, bahkan setiap daerah, punya ciri khas pada sajian sup. Tapi tahukah kamu bagaimana sup pertama kali ditemukan? Sup berasal dari bahasa Perancis yakni soupe, suppa dan bahasa latin klasik suppare yang artinya adalah merendam. Dahulu, yang dijadikan bahan untuk membuat sup adalah roti. Roti kemudian direndam dalam kuah kaldu yang dimaksudkan untuk menyumbang kandungan karbohidrat. Pada abad ke-17 disajikan dengan roti panggang atau yang sekarang dikenal sebutan crouton. Dulu sup dimakan langsung menggunakan roti panggang, kuah kental pada sup dijadikan bahan cocolan kalau menikmati roti panggang. Tetapi sekarang sub disantap dengan sendok. Sup dengan berbagai is

Masakan Keluarga Dalam Pandang Sosiologi

  Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Hai semua di blog kali ini saya akan menceritakan tentang Masakan Keluarga Dalam Sudut Pandang Keluarga Sebelumnya perkenalkan nama saya Sintia PratamaNingrum Kelas XI IPS 5 dari SMA Negeri 1 Pamotan. Nah, kali ini saya akan menceritakan tentang proses pembuatan Sayur Sop. Bahan Utama :  - Wortel - Buncis - Daun seledri - Daun bawang - Kol - Brokoli - Kentang Kemudian potong sayuran menjadi kecil Bahan Isian :  - Pentol - Telur puyuh Bumbu : - Garam  - Merica  - Bawang merah - Bawang putih - Moto  - Masako Bawang putih, merica, garam, moto yang sudah dihaluskan Kemudian iris tipis bawang merah dan bawang putih Tumis bawang merah dan bawang putih sampai warnanya kecoklatan Kemudian masukkan bumbu tadi yang sudah dihaluskan Tumis terus sampai warnanya kecoklatan  Bumbu yang sudah ditumis, masukkan kedalam panci yang berisi air  Jangan lupa untuk diaduk Masukkan sayur kedalam panci Aduh-aduh sebentar biarkan sampai layu Kemudian masukkan isian

Silsilah keluargaku

Gambar
 Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh Hai semua di blog kali ini saya akan menceritakan tentang silsilah keluargaku Sebelumnya perkenalkan nama saya Sintia PratamaNingrum Kelas XI IPS 5 dari Sma Negeri 1 Pamotan. Ayah & ibuku mempunyai tiga anak , ayahku yang bernama  Subaedi & ibuku yang bernama Nunuk Sri Agustina , aku anak pertama dari tiga saudaraku , kedua orangtuaku menamaiku dengan nama Sintia PratamaNingrum , dan saya mempunyai dua saudara.  Adik pertama saya yang bernama : •> Sholikhul Ilham Firmansyah Adik kedua saya yang bernama : •> Sholikhul Fajar Akbar Next , saya akan menceritakan tentang profil keluarga ayahku. Almarhum dan Almarhumah Canggah Giman & Lasimah mempunyai anak yang bernama Almarhum dan Almarhumah Buyut Sakromo & Buyut Ngasilah mempunyai anak yang bernama Almarhum Kakek Sahid. Almarhum dan Almarhumah Canggah Salim & Sajimah mempunyai anak yang bernama Almarhum dan Almarhumah Buyut Kasemo & Buyut Sumini mempunyai anak yang N

Pentingnya Otokritik dan Pendidikan (Alternatif) di Kala Munculnya Mobilisasi Massa dalam Isu-isu Elektoral

 Bisa dikatakan, dalam esai ringkas ini, saya hendak memantik keingintahuan setiap individu agar tidak mudah dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu yang menggunakan sebuah isu demi kepentingannya sendiri. Seperti misalnya dalam polemik RUU Ciptaker (bermetode Omnibus Law), saat ini. Sebut saja pihak-pihak tersebut ialah pihak yang mempunyai peran di dalam isu-isu elektoral ini, semacam parpol, perwakilan BEM mahasiswa, perwakilan serikat, maupun pihak-pihak plutokrat dengan invisible hand-nya. Dan tentu saja kepentingan-kepentingan tersebut diantaranya ialah untuk memperoleh identitas sosial, simpati massa, atau kedudukan, dan seterusnya. Itu sebabnya, agaknya memang masuk akal bahwa hidup itu tidak sesederhana atau tersistematis seperti yang kita kira atau seperti yang biasa kita hidupi saat ini. Contohnya, kita sudah terbiasa mempercayai adanya struktur kultus-kultus kepemimpinan/perwakilan, serta memegang semboyan hidup kerja, kerja, kerja, dan lawan, lawan, lawan, tetapi ironisnya-